Ngopi Sambil Belajar Sejarah di Museum Benteng Vredeburg

Tanggal posting : 02 December 2021
Oleh Admin
tips-trick

Ngopi Sambil Belajar Sejarah di Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta memang sebuah wilayah yang menyimpan beragam potensi wisata yang bisa digali dan dieksplore lebih jauh. Bahkan, setiap sudut wisata Yogyakarta sangat menarik untuk disimak. Seperti halnya, sebuah sejarah yang tersimpan dan tercatat dalam sebuah buku yang bisa dipelajari

Museum Benteng Vredenburg adalah sebuah tempat wisata yang menarik untuk dkunjungi. Bukan hanya mengenai wisata sejarah bangsanya saja. Melainkan kawasannya yang begitu teduh dan juga membuat hati nyaman.

Image by: ciawardhana.com/blog

Sejarah Singkat benteng Vredeburg

Sebelum mengulas lebih jauh mengenai Benteng ini, alangkah baiknya kita mengetahui sejarah berdirinya benteng ini. Mengapa dan dengan tujuan apa pihak Kolonial Belanda membangun sebuah benteng yang megah di pusat kota Yogyakarta.

Perjanjian Giyanti adalah awal dari berdirinya Benteng ini. Setelah proses perjanjian selesei dan Mataram dibagi menjadi dua wilayah. Perkembangan keraton Yogyakarta yang dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono I begitu mengejutan. Perkembangan ini lah yang membuat Belanda merasa takut.

Ketakutan Pihak Belanda inilah yang mendasari dibangunnya Benteng Vredenburg. Dengan dalih ingin menjaga keamanan Keraton, Padahal, Pihak Belanda ingin memantau apa saja yang dilakukan oleh pihak keraton. Awalnya pihak keraton tidak menyetujui pendirian benteng ini. Tetapi, liciknya siasat belanda sehingga mampu menyakinkan Sultan untuk membangun benteng ini.

Lihat juga : daftar tempat wisata populer di Jogja

Image by: @nennakirana

Daya Tarik

Wisatawan akan disuguhkan bangunan tua yang klasik dan menggemaskan. Banyak wisatawan lain yang menjadi bangunan depan ini sebagai spot foto yang menarik. Apalagi, di depan Benteng terdapat sebuah jembatan yang dahulunya adalah sebuah pintu yang digunakan sebagai gerbang utama benteng.

Setelah melewati loket pembayaran wisatawan akan disambut dengan sebuah taman dan dua buah bangunan. Taman ini hampir mirip dengan kawasan Kota Tua Jakarta. Hanya saja, taman disini cukup kecil dengan dua meriam dan para patung yang juga bisa dijadikan spot foto yang menarik. Selain itu mereka yang ingin bersantai menikmati suasana bisa duduk di tempat yang sudah disediakan.

Simak juga: wisata hutan mangrove Kulon Progo

Vredeburg Outside
Image by: @gap_marliana

Ada pula penyewaan sepeda yang bisa disewa dengan harga yang cukup murah. Wisatawan bisa mengelilingi benteng ini dengan menggunakan sepeda yang sudah disediakan.

Mari kita masuk kedalam Diorama-Diorama yang tersedia di kawasan ini. Mulai dari Diorama 1 dimana terdapat beberapa minirama yang menggambarkan peristiwa pada masa pangeran Diponegoro hingga pada masa pendudukan jepang di Yogyakarta.

Melihat minirama ini dan penjelasannya, membuat para wisatawan terketuk dan sadar jika, para pahlawan berjuang dengan susah payah untuk merebut kemerdekaan ini. Ada pula beberapa patung dan lencana pahlawan yang juga bisa dijadikan spot foto yang menarik.

Diorama 2 terdiri dari 19 minirama yang dimulai dari peristiwa sejarah proklamasi hingga agresi militer belanda ke Indonesia. Untuk Diorama 3 terdiri dari 18 minirama dengan peristiwa sejak perjanjian renvile hingga kedaulatan republik Indonesia. Dan Diorama 4 yang terdiri dari 7 minirama yang dmulai dari masa periode Negara kesatuan hingga masa orde baru.

Baca juga: berlibur ke Pantai Sundak

Image by: @museum.benteng.vredeburg

Selain Diorama, wisatawan juga bisa memainkan sebuah permainan yang tersedia di tempat ini. Permainan ini bercerita tentang agresi militer belanda yang menyerang Indonesia. Wisatawan diwajibkan untuk membunuh mereka yang datang. Lebih, ke permainan anak kecil saja, tetapi cukup menyenangkan.

Ada pula quiz tentang sejarah yang bisa dimanfaatkan untuk mengukur seberapa paham wisatawan akan sejarah bangsa ini. Angka tertinggi akan tercantum di sistem, yang membuktikan wisatawan semua paham benar akan sejarah negeri ini.

Ada pula tempat yang hampir sama persis dengan kejadian pada saat perang kemerdekaan. Manequin-manequin ini dibuat seperti kejadian asli yang mencekam dan juga menyenangkan. Hanya saja, lorong ini tampak singkat sehingga kurang greget.

Bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Benteng Vredenburg ini. Wisatawan bisa mengunjungi pemutaran film yang mengupas tuntas tentang sejarah Bangunan museum Vredenburg. Dalam film yang berdurasi kurang lebih 30 menit ini wisatawan akan tahu bagaimana kisah dan cerita lengkap dibalik berdiirinya benteng ini.

Bagi wisatawan yang mungkin lelah atau ingin bersantai sejenak. Wisatawan bisa memanfaatkan Indishce Coffee yang hadir dan memberikan pengalaman yang seru dalam menikmati secangkir kopi. Apalagi waktu sore hari. Dengan pemandangan langit yang mengesankan.

Review: menikmati keindahan Pantai Pok Tunggal

Image by: @indischekoffievredeburg

Tidak hanya kopi saja yang disajikan di café ini. Melainkan, beberapa menu makanan yang dibuat khusus dengan cita rasa yang begitu menggoda lidah. Suasana klasik dengan bangunan tua bekas barak parjurit membuat wisatawan akan menyantap apa yang mereka pesan dengan sangat lahap.

Simak juga: review pantai Nampu.

Rute, Lokasi, Dan Harga Tiket Masuk

Kawasan ini masih berada di wilayah jalan Malioboro. Jadi, bila wisatawan berasal dari luar kota Yogyakarta, wisatawan bisa naik kereta api dan turun di stasiun Yogyakarta. Setelah perjalanan bisa dilanjutkan dengan Jalan kaki.

Disarankan bila wisatawan untuk jalan kaki. Karena, menikmati Malioboro dengan berjalan kaki sangat menyenangkan. Apalagi, dengan bentuk Malioboro yang sudah sangat bagus dan mengesankan. Sangat ramah untuk para pejalan kaki. Wisatawan pun juga bisa menikmati keindahan istana negara, dimana dahulu Yogyakarta sempat menjadi ibu kota negara Indonesia sebelum dipindahkan kembali ke Jakarta.

Bagi wisatawan yang tidak ingin lelah berjalan kaki, bisa naik becak atau juga Delman dengan harga yang cukup murah mulai dari 5 ribu rupiah sesuai dengan bagaimana cara wisatawan menawarnya. Seperti halnya di kawasan lain, harga akan melambung tinggi dan menyesuaikan dengan hari. Jadi, wisatawan harus benar-benar bisa melakukan penawaran harga dengan pintar.

Untuk harga tiket bisa dibilang cukup murah hanya dengan membayar sekitar 3 ribu rupiah saja untuk satu oramg. Bisa juga hanya membayar 2 ribu rupiah jika, wisatawan membawa rombongan minimal 20 orang. Untuk anak-anak dikenakan biaya sebesar 1 ribu rupiah. Bagaimana, murah bukan harga yang ditawarkan?

Untuk jam operasional museum buka pukul 8 pagi dan tutup pada pukul 3 sore. Tetapi, wisatawan masih bisa masuk karena Indishce Coffee buka hingga pukul 5 sore.

Baca juga: wisata Pantai Nglambor yang seru

Image by: @indischekoffievredeburg

Simak: review kebun binatang Gembira loka

Bagi warga Yogyakarta mungkin patut berbangga. Karena, pada tahun 2013 Benteng Vredenburg mendapatakan penghargaan Citra Pesona Wisata Award dari kemenparekraf. Pada hari pariwisata dunia yang jatuh pada tanggal 27 september 2013.

Citra Pesona Wisata Award adalah apresiasi yang diberikan pemerintah ke sebuah objek wisata. Dengan mengembangkan daya tarik dan pengelolaan potensi yang berbasis kreasi, rekreasi, budaya dan juga lingkungan. Award ini sebagai kado terindah bagi Kota Yogyakarta yang berulang tahun.

Image by: @bansmarwanto

Simak: review Seribu Batu Songgo Langit

Video Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredenburg adalah kawasan cagar budaya yang begitu luar biasa indahnya. Tidak hanya melalui keindahan kawasannya tetapi, juga keindahan sejarah yang benar-benar mampu membuat wisatawan semua berdecak kagum dengan sejarah yang ada di negeri ini.

Mengunjungi wisata ini memang menjadi sebuah kewajiban. Karena, berada di kawasan malioboro umunya dan nol kilometer khususnya.

Berlibur ke Yogya? jangan lewatkan tempat ini ya.

Sumber : nativeindonesia.com

(0) yang berkomentar

Silahkan login terlebih dahulu untuk menulis komentar

Berita Lainnya